JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengakui jika selama 6 bulan memerintah sebagai Presiden Indonesia, dirinya menyadari jika ia dan kabinet yang dipimpin masih kurang komunikatif kepada masyarakat.
Prabowo mengatakan, sejak dilantik pada 20 Oktober yang lalu dirinya menyadari sudah saatnya pemerintahan yang dipimpinnya menjadi lebih komunikatif terkait keadaan yang sedang terjadi.
"Beberapa minggu lalu, saya sudah sadar bahwa komunikasi pemerintah yang saya pimpin agak kurang. Itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa," ujar Prabowo dalam pidatonya pada sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April.
Prabowo berkilah jika dirinya menganut filosofi evidence based performance atau berbicara sesuai dengan bukti kinerja dan prestasi yang selama ini dirinya kerjakan selama menjabat sebagai kepala negara. Ia menegaskan sering menekankan filosofi ini kepada orang terdekat dalam pemerintahannya bahwa dirinya ingin dinilai berdasarkan prestasi.
Menurut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini, filosofi ini juga menjadi dasar dirinya memilih menteri di jajaran kabinetnya. Prabowo mengatakan dirinya memilih menteri tidak berdasarkan identitas partai, serta latar belakang suku dan agama. Untuk itu Prabowo juga meminta masyarakat untuk menilai dirinya berdasarkan hasil kerja.
"Saya hanya lihat dari pengabdian mereka, prestasi mereka, energi mereka, niat mereka. Evidence based. Saya berpendapat sebenarnya rakyat pun akan menilai dengan hasil," terang dia.
BACA JUGA:
Untuk memperbaiki permasalahan komunikasi tersebut, dirinya kemudian meminta untuk menyelenggarakan acara Sarasehan Ekonomi untuk menyampaikan keadaan ekonomi Indonesia secara gamblang.
"Saya minta acara ini diselenggarakan karena setelah kita masuk 6 bulan masa bekerja pemerintah yang saya pimpin, sudah saatnya kita lebih komunikatif," tandas Prabowo.