KUTAI KARTANEGARA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melaporkan, hingga Maret 2025 telah memproduksi 439 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas dan minyak sebesar 25.1 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Hal ini diungkapkan General Manager PHM Setyo Sapto Edi di hadapan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke Senipah Peciko South Mahakam (SPS) yang berlokasi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Rabu, 30 April 2025.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk meninjau langsung infrastruktur serta kegiatan operasional hulu minyak dan gas bumi di Provinsi Kalimantan Timur, memastikan keberlanjutan produksi energi nasional, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan.
"Sementara untuk pengeboran, PHM telah berhasil melakukan pengeboran sebanyak 20 sumur tajak," ujarnya dikutip Jumat, 2 Mei.
Ia menjelaskan, keberhasilan ini didukung oleh strategi PHM dalam hal optimalisasi lapangan, penerapan teknologi terkini, serta efisiensi operasi yang memungkinkan produksi tetap stabil di tengah tantangan industri migas global.
Selain pencapaian produksi, PHM juga menegaskan komitmennya terhadap keselamatan kerja. Sampai dengan tanggal 29 Maret 2025, PHM telah mencatat 571 hari atau setara dengan 44.294.278 jam kerja tanpa kecelakaan.
BACA JUGA:
Setyo menegaskan PHM mengedepankan inovasi dan penerapan teknologi, digitalisasi, dan prinsip keselamatan kerja sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan, sejalan dengan target produksi migas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Di PHM, kami berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, andal, patuh, dan efisien dengan dikelola oleh PHM mengedepankan inovasi serta mengadopsi teknologi terkini. Lapangan SPS adalah salah satu contoh bagaimana pengelolaan lapangan mature dapat dilakukan secara optimal dengan tetap menjaga produktivitas dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” tandas Setyo.