Campak pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi campak pada anak (Foto: folhavitoria)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Penyakit campak pada anak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Dulunya, virus ini sering menyerang anak-anak, akan tetapi kini penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin.

Penyakit campak dapat menyebar dengan sangat mudah dan bisa berakibat fatal jika terjadi pada anak kecil. Kendati demikian, tingkat kematian akibat campak di seluruh dunia telah menurun karena banyak anak yang sudah menerima vaksin.

Di Indonesia, jumlah anak yang sudah menerima imunisasi campak rubella sebesar 26,5 juta. Angka tersebut setara dengan 72,7 persen dari total target yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan yang sebesar 95 persen dari total populasi.

“Secara nasional kita sudah memberikan imunisasi bagi 26,5 juta anak atau setara dengan persentasenya 72,7 persen dari target yang seharusnya,” kata Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementeria Kesehatan Prima Yosephine, dikutip dari ANTARA, Selasa, 10 Januari 2022.

Penyebab Campak pada Anak

Campak disebabkan oleh virus dari famili Paramyxovirus yang ditemukan di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi.

Ketika anak yang menderita campak batuk, bersin, atau berbicara, droplet atau percikan air liur penderita dapat menyebar ke udara dan menginfeksi orang lain yang menghirupnya.  Droplet dapat bertahan di udara selama sekitar satu jam.

Anda bisa tertular virus campak dengan memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung atau mengucek mata setelah menyentuh permukaan yang terkena droplet.

Ilustrasi imunisasi campak
Ilustrasi imunisasi campak (Dok. Unicef)

Sekitar 90 persen orang yang belum pernah terkena campak atau telah divaksinasi campak akan terinfeksi bila terpapar dengan seseorang yang terkena virus campak.

Gejala Campak pada Anak

Dikutip VOI dari laman Mayo Clinic, tanda dan gejala campak muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Tanda dan gejala campak biasanya meliputi:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Mata meradang (konjungtivitis)
  • Muncul bercak koplik, yakni bercak putih kecil yang biasanya muncul di mulut bagian dalam, tepatnya di bagian dalam pipi dan langit-langit mulut.
  • Muncul ruam merah pada sekujur tubuh

Infeksi terjadi secara bertahap selama 2 sampai 3 minggu.

Infeksi dan inkubasi. Selama 10-14 hari pertama setelah infeksi, virus campak menyebar di dalam tubuh. Tidak ada tanda atau gejala campak selama ini.

Tanda dan gejala nonspesifik. Campak biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, seringkali dengan batuk terus-menerus, pilek, mata meradang (konjungtivitis) dan sakit tenggorokan. Gejala yang relatif ringan ini dapat berlangsung selama 2-3 hari.

Penyakit akut dan ruam. Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil yang jumlahnya sangat wajah. Ruam ini biasanya muncul di bagian wajah lalu menyebar ke lengkan, dada, punggung, tungkai bawah, dan kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali setinggi 104 hingga 105,8 F (40 hingga 41 C).

Pemulihan. Ruam campak dapat berlangsung sekitar tujuh hari. Ruam berangsur-angsur memudar pertama dari wajah dan terakhir dari paha dan kaki. Saat gejala penyakit lainnya hilang, batuk dan penggelapan atau pengelupasan kulit di tempat ruam mungkin bertahan selama sekitar 10 hari.

Cara Mengatasi Campak pada Anak

Sedianya, penyakit campak tidak memerlukan tindakan pengobatan khusus karena campak bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, anak-anak yang terkena campak tetap perlu mendapatkan penanganan untuk meringankan gejala serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit serius.

Penanganan yang dilakukan untuk meringankan gejala campak pada anak adalah sebagai berikut:

  • Penderita campak sebisa mungkin melakukan diisolasi di ruangan yang terpisah agar tidak menularkan ke orang lain.
  • Istirahat yang cukup.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Mengonsumsi makanan sehat yang memiliki gizi seimbang.
  • Mengonsumsi obat penurun demam yang diresepkan oleh dokter.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin A yang diresepkan oleh dokter.

Demikian informasi tentang campak pada anak. Semoga bermanfaat!