7 Cara Orang Tua Mengajari Disiplin Diri pada Anak
Ilustrasi (Rodnae Production/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apapun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengajaran ini yaitu untuk mengajarkan anak disiplin diri. Disiplin diri membantu anak-anak menunda kepuasan, menolak godaan yang tidak sehat, dan menoleransi ketidaknyamanan yang dirasa dalam mencapai tujuan hidup. 

Dari memilih untuk mematikan video game untuk mengerjakan pekerjaan rumah, hingga tidak mengambil benda yang bukan miliknya. Disiplin diri merupakan kunci membantu anak-anak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

Sediakan struktur

Dilansir dari Very Well Family, Senin, 29 April, buatlah jadwal keseharian yang sama setiap hari hingga anak akan terbiasa dengan rutinitas tersebut. Ketika mereka mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, kecil kemungkinannya mereka akan tergelincir oleh aktivitas lain.

Rutinitas pagi yang baik membantu anak mengetahui kapan waktunya sarapan, menyisir rambut, menyikat gigi, dan berpakaian. Rutinitas sepulang sekolah yang baik memberi pengajaran pada anak bagaimana membagi waktu antara tugas rumah, pekerjaan rumah, dan aktivitas bersantai. Dan rutinitas waktu tidur yang konsisten akan membantu anak tenang dan tertidur lebih cepat.

Jelaskan alasan di balik aturan yang Anda buat

Dalam hal membantu anak belajar bagaimana membuat pilihan yang sehat, pendekatan otoritatif adalah yang terbaik. Karena membantu anak memahami alasan peraturan tersebut.

Katakan, “mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu sebelum bermain merupakan pilihan tepat. Karena saat bermain nanti, kamu tidak perlu lagi memikirkan tugas.”

Menjelaskan alasan di balik aturan yang Anda buat lebih efektif dibandingkan hanya memberi aturan tanpa penjelasan. Penjelasan singkat tentang mengapa menurut Anda pilihan tertentu itu penting dapat membantu anak memahami pilihan dengan lebih baik.

Berikan Konsekuensi

Terkadang, konsekuensi dapat memberikan beberapa pelajaran terbesar dalam hidup. Misal, anak akan belajar menghargai menggunakan komputer, setelah sebelumnya kehilangan hak istimewa karena menggunakan komputer dengan kasar. Orang tua wajib menghindari penggunaan kekuasaan. Sebab, mencoba memaksa anak melakukan sesuatu yang Anda inginkan tidak akan mengajarkan disiplin diri. 

Puji Perilaku Baik

Berikan perhatian dan pujian positif setiap kali anak menunjukkan disiplin diri. Tunjukkan perilaku baik yang ingin Anda lihat lebih sering. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Bagus sekali, jangan memukul adikmu saat kamu sedang marah," katakan saja, "Bagus sekali, gunakan kata-katamu untuk menyelesaikan masalah."

Berikan pujian ketika anak melakukan sesuatu tanpa perlu diingatkan. Katakan, “Ibu/Ayah sangat bangga kamu memilih untuk membersihkan kamar sendiri hari ini. Kalimat-kalimat pujian ini dapat mendorong anak melakukan lebih banyak aktivitas baik.

Ajarkan kemampuan menyelesaikan masalah

Ajarkan keterampilan menyelesaikan masalah dan bekerja samalah untuk memperbaiki masalah spesifik yang berkaitan dengan disiplin diri.  Teruslah mencoba berbagai solusi hingga Anda dapat menemukan solusi yang berhasil dan tetap libatkan anak dalam prosesnya.

Jadilah teladan disiplin diri

Anak-anak belajar paling baik dengan memperhatikan orang dewasa. Jika anak melihat Anda menunda-nunda pekerjaan, mereka akan mengikuti kebiasaan Anda. Prioritaskan aktivitas yang dapat memberikan contoh disiplin diri pada anak.

Selain itu, perhatikan hal-hal apa saja yang membuat Anda sulit untuk disiplin. Terus perbaiki diri pada hal-hal tersebut lalu jelaskan pada anak bahwa Anda tetap berupaya melakukan yang lebih baik.

Beri hadiah untuk perilaku baik

Sistem pemberian hadiah dapat menargetkan masalah perilaku tertentu. Seorang anak prasekolah yang sulit tidur sendiri pada malam hari bisa Anda berikan hadiah agar memotivasinya. Atau Anda bisa memberikan penghargaan bagi si kecil saat mereka dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu.