Bagikan:

JAKARTA - Kota Jakarta tak pernah lepas dari aktivitas muda-mudinya yang dinamis. Termasuk soal musik, Main-Main di Cipete jadi salah satu geliat yang digagas Enodimedjo untuk memberi panggung bagi para musisi pendatang baru.

Dalam keterangan tertulis, Eno mengatakan bahwa program Main-Main di Cipete digagas sebagai etalase bagi para musisi muda untuk menjajakan karya-karyanya. Panggungan, kata dia, merupakan salah satu elemen penting bagi promosi sebuah karya musik.

"Bagi musisi pendatang baru, kesempatan manggung atau tampil di sebuah event menjadi hal sulit untuk mereka dapatkan. Padahal selain bisa menjemput pendengar baru, keriaan atau acara musik bisa menjadi ajang bagi mereka menambah jam terbang manggung, sekaligus menjadi simpul kreatif antar musisi untuk berjejaring satu sama lain," ucap Enodimedjo dalam rilis yang diterima VOI, 16 Januari.

Enodimedjo, penggagas Main-Main di Cipete (Dok. Reallist Management)
Enodimedjo, penggagas Main-Main di Cipete (Dok. Reallist Management)

Sesuai judulnya, acara ini rutin digelar di Cipete. Setiap Senin malam para musisi diberi panggung untuk unjuk kreasi di Casatopia Cafe, Jakarta Selatan.

Main-Main di Cipete hadir di bawah payung Reallist Management, sebuah entitas kolektif yang didirikan oleh Eno. Hingga saat ini, 19 musisi dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia sudah tampil di program ini di antaranya ada Mahardias (Bekasi), Tape Argument (Pamulang), Fabian Putra (Depok), Moccatune (Surabaya), Davi Siumbing (Jakarta), Afternourway (Ciputat), Verryans (Samarinda), hingga Mr. Zaqilah (Kolaka) dan lain-lain.

Lewat program Main-Main di Cipete, Eno seolah ingin membuktikan konsistensinya membangun ekosistem musik yang sehat. Salah satunya adalah sebagai ruang bertumbuh bagi mereka yang masih merintis jalan, sehingga regenerasi bisa berjalan dengan baik.

"Beberapa waktu lalu, penikmat musik akrab dengan istilah 'festival musik dengan lineup yang itu-itu saja'. Keresahan yang seperti itu, seharusnya tidak perlu ada jika musisi-musisi baru diberi ruang untuk bertumbuh," katanya.

Eno bilang, acara yang ia inisiasi dihelat gratis tanpa tiket untuk memberi ruang yang lebih luas bagi para pembuat karya yang ingin menemukan pendengar baru. Konsep cuma-cuma juga membuka kesempatan bagi siapa pun untuk datang dan menemukan karya dari musisi-musisi baru Indonesia.

"Acara ini amat sangat terbuka bagi siapa pun, baik pekarya musik maupun penikmat musik. Silakan datang, berkenalan, berjejaring, untuk kemudian bersama-sama membentuk ekosistem musik yang sehat dan saling dukung," tutur Enodimedjo.

"Informasi mengenai acara ini, tentang cara bisa ikutan tampil hingga jadwal penampil setiap minggunya, bisa diakses melalui akun Instagram @main.main.di," pungkasnya.