Bagikan:

JAKARTA - Pesepak bola Brasil dan mantan pemain Barcelona, Dani Alves, memenangi bandingnya terhadap putusan terkait tuduhan penyerangan seksual. Pengadilan Spanyol membatalkan putusan tersebut pada Jumat, 28 Maret 2025, waktu setempat dalam kasus yang berlangsung lebih dari tiga tahun dan sang bek kanan menghabiskan 14 bulan di penjara.

Alves dinyatakan bersalah pada Februari 2024 atas pemerkosaan seorang wanita di sebuah kelab malam pada Desember 2022. Dia dijatuhi hukuman empat setengah tahun penjara. Alves membantah melakukan kesalahan selama persidangan tiga hari.

Pengadilan tersebut memutuskan pada Jumat, 28 Maret 2025, bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk mengesampingkan praduga tak bersalah Alves.

"Dani Alves tidak bersalah dan itu telah terbukti. Keadilan akhirnya ditegakkan," kata pengacara pembelanya, Ines Guardiola, kepada radio Catalan RAC1.

Pengacara penggugat tidak segera menanggapi The Associated Press ketika dikirimi email dan pesan untuk meminta komentar.

Sidang kasus Alves merupakan kasus pertama yang mendapat banyak perhatian sejak Spanyol merombak undang-undangnya pada 2022.

Dalam undang-undang tersebut, persetujuan sebagai hal utama dalam mendefinisikan kejahatan seksual sebagai respons terhadap gelombang protes setelah kasus pemerkosaan massal selama festival lari banteng San Fermin di Pamplona pada 2016.

Undang-undang itu dikenal mendefinisikan persetujuan sebagai ekspresi eksplisit dari keinginan seseorang, yang memperjelas bahwa diam atau pasif tidak sama dengan persetujuan.

Namun, keempat hakim pengadilan banding yang berpusat di Barcelona memutuskan dengan suara bulat untuk membatalkan putusan setelah meninjau bukti dan kesaksian yang diberikan kepada pengadilan yang lebih rendah.

Dalam putusan mereka, mereka menulis bahwa kesaksian penggugat sangat berbeda dari bukti rekaman video yang diambil sebelum wanita itu dan Alves memasuki kamar mandi tempat dia mengatakan bahwa sang pemain memaksanya untuk berhubungan seks tanpa persetujuannya.

Sebelum persidangan tahun lalu, wanita itu mengatakan kepada jaksa penuntut negara bahwa dia telah berdansa dengan Alves di kelab malam dan dengan sukarela masuk ke kamar mandi.

Namun, kemudian ketika dia ingin pergi, Alves tidak mengizinkannya. Dia mengatakan Alves menamparnya, menghinanya, dan memaksanya berhubungan seks tanpa keinginannya.

Alves membantah tuduhan tersebut dalam persidangan tiga hari itu.

"Dia tidak pernah menyuruh saya berhenti. Kami berdua bersenang-senang," kata Alves, sambil mengulangi bahwa wanita itu tidak pernah meminta untuk pergi atau menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak ingin berhubungan seks dengannya. Alves juga membantah telah menampar atau menghinanya.

Alves, yang kini berusia 41 tahun, ditahan di penjara dari 20 Januari 2023 hingga Maret 2024 hingga dia dibebaskan setelah membayar 1 juta euro untuk jaminan sambil menunggu bandingnya.

Dia juga menyerahkan paspornya. Sementara jaksa penuntut berpendapat agar dia tidak dibebaskan dengan jaminan karena kemungkinan risiko melarikan diri.

Jaksa menginginkan hukuman penjaranya ditambah menjadi sembilan tahun, sementara pengacara wanita itu menginginkan dia tetap berada di balik jeruji besi selama 12 tahun.

Keputusan ini dapat diajukan banding ke Mahkamah Agung Spanyol di Madrid.

Sementara itu, Alves adalah salah satu pemain tersukses di generasinya dan memenangi puluhan gelar bersama klub-klub elite, termasuk Barcelona, ​​Juventus, dan Paris Saint-Germain.

Dia sedang bersama klub Liga MX Pumas ketika ditangkap. Pumas segera mengakhiri kontraknya.