Bagikan:

JAKARTA - TikTok, platform media sosial asal China, dilaporkan akan memasuki industri belanja online di Jepang dalam beberapa bulan mendatang, menurut laporan surat kabar Nikkei pada Minggu 27 April.

Menurut sumber yang terlibat dalam operasional, TikTok tengah mempersiapkan perekrutan penjual untuk layanan e-commerce mereka, TikTok Shop, di Jepang. TikTok sendiri belum memberikan komentar resmi saat diminta tanggapan oleh media.

TikTok Shop memungkinkan para pengguna melakukan siaran langsung untuk menjual berbagai produk, mulai dari sepatu sneakers hingga eyeshadow, sekaligus mendapatkan komisi dari setiap penjualan. Layanan ini terkenal dengan beragam produk yang ditawarkan dengan harga diskon.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya TikTok untuk memperluas bisnisnya di luar Amerika Serikat. Di AS sendiri, TikTok masih menunggu penyelesaian kesepakatan yang akan menentukan kelanjutan operasionalnya di negara tersebut. Pada bulan Maret 2025, TikTok Shop telah resmi diluncurkan di Prancis, Jerman, dan Italia, memperluas jangkauannya di pasar Eropa.

Sementara itu, pekan lalu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa kesepakatan terkait masa depan TikTok di AS mungkin harus ditunda. Pernyataan ini muncul seiring dengan sinyal bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China, yang sebelumnya memicu gejolak pasar, berpotensi mereda.

Sebelumnya, Trump juga memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance, induk TikTok yang berbasis di China, untuk melepas aset TikTok di AS. Dia memastikan bahwa kesepakatan masih "di atas meja".

Masa depan TikTok di Amerika Serikat memang menjadi tanda tanya besar sejak undang-undang tahun 2024, yang disahkan dengan dukungan bipartisan, mewajibkan ByteDance untuk mendivestasikan aplikasi tersebut sebelum 19 Januari 2025. TikTok sendiri saat ini digunakan oleh hampir setengah populasi Amerika.